Minggu, 16 September 2012

Asal Usul Kehidupan dan Eksistensi Tuhan

Bagaimana awal kehidupan dimulai serta bagaimana makhluk hidup pertama kali muncul adalah pertanyaan yang terkait dengan eksistensi Tuhan. Pertanyaan-pertanyaan ini sudah dibahas sejak zaman dahulu kala. Secara umum pertanyaan tersebut akan selalu mengarah pada dua penjelasan atau jawaban. Kedua penjelasan tersebut adalah mengenai teori penciptaan, yakni gagasan mengenai bahwa semua makhluk hidup muncul sebagai hasil dari sebuah rancangan yang cerdas. Jawaban kedua adalah mengenai teori evolusi yang menyatakan bahwa makhluk hidup bukanlah hasil dari sebuah rancangan cerdas, melainkan dari sebuah sebab yang serba kebetulan dan proses alamiah.

Untuk membahas bagaimana perkembangan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut mengarah kepada dua teori tadi dapat dimulai dengan penjelasan tentang domain ilmu biologi dan fisika. Ilmu biologi mempelajari semua objek yang hidup, sedangkan ilmu fisika mempelajari semua objek material. Kedua domain ilmu ini sebenarnya dapat terkait satu sama lain. Hubungannya dilihat dari kedua pandangan berikut, physicalism dan vitalism. Physicalism menyatakan bahwa semua benda hidup adalah objek fisik, karena benda hidup sesungguhnya tersusun atas materi-materi fisik. Vitalism menyebutkan bahwa semua benda hidup dinyatakan hidup karena mengandung sesuatu komponen imaterial. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan vitalism dianggap tidak masuk akal oleh para ilmuwan karena tidak ada bukti yang dapat menguatkan argumennya, sedangkan semakin tingginya pemahaman manusia karena ilmu pengetahuan maka semakin banyak fenomena dalam proses kehidupan yang dapat dijelaskan secara fisik. Memang benar banyak fenomena dalam kehidupan yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu biologi, dapat dijelaskan oleh ilmu fisika, akan tetapi tidak perlu dipaksakan bahwa penjelasan tersebut harus mengaitkan kedua domain ilmu ini.

Sebelum membahas sejarah perkembangan teori-teori mengenai asal usul kehidupan maka kita perlu mencegah pola berpikir anakronisme. Anakronisme adalah pandangan bahwa suatu ide, dengan pengetahuan kita sekarang, dianggap tidak scientific padahal pada masanya dulu dengan pengetahuan pada zaman tersebut ide tersebut merupakan pernyataan yang scientific.
Teori pertama yang berkembang mengenai asal usul kehidupan adalah teori penciptaan atau creationism. Creationist menyatakan bahwa semua spesies diciptakan oleh Tuhan secara terpisah. Mereka tidak memiliki kekerabatan secara silsilah karena tidak berasal dari satu nenek moyang. Pada masa ini pernyataan paling brilian secara filosofis dan biologis mengenai kemampuan adaptasi suatu organisme hanya dapat dijelaskan dengan hipotesis bahwa organisme adalah mahakarya yang cerdas.

Salah seorang ilmuwan William Paley (1805), menyatakan pendapat yang menguatkan pandangan creationism. Ada dua pandangan yang dikemukakannya, pertama, organisme itu kompleks dan sudah teradaptasi dengan baik. Kedua, kompleksitas organisme bukan merupakan pencampuran yang kebetulan dan tidak terkoordinasi dari suatu bagian-bagian, tapi jika kita lihat secara keseluruhan maka dari bagian-bagian yang berbeda tersebut terbentuk organisme yang fungsional. Dari kedua pandangan tersebut, maka terdapat dua penjelasan yaitu, pertama, bahwa organisme merupakan hasil karya desainer yang cerdas. Kedua, terdapat suatu mekanisme fisik yang secara acak mengubah materi-materi menjadi benda hidup. Untuk menguatkan pandangannya ini, Paley mengembangkan sebuah analogi tentang jam. Jika kita buka bagian belakang jam, maka kita melihat suatu kompleksitas atau kerumitan, bagaimana setiap bagian-bagiannya saling terhubung sedemikian rupa sehingga membentuk jam yang fungsional. Bagaimana kita menjelaskan tentang eksistensi dan karakteristik dari objek ini? Salah satu jawabannya yaitu bahwa jam ini merupakan mahakarya yang cerdas. Pembuat jam membuatnya kompleks dan menyesuaikannya agar dapat berfungsi sebagai penunjuk waktu. Kemungkinan jawaban lainnya adalah ada suatu mekanisme fisik yang acak yang membentuk besi menjadi jam.  Dari kedua kemungkinan jawaban tersebut tentunya jawaban pertama lebih masuk akal dibandingkan dengan jawaban kedua pada saat itu.
Akan tetapi selanjutnya, pendapat Paley ini dikritisasi oleh seorang filsuf David Hume. Hume menyatakan bahwa argumen Paley berdasarkan analogi induktif. Paley menyatakan bahwa :
Jam adalah produk dari mahakarya yang cerdas
Jam dan organisme adalah sama
Organisme adalah produk dari mahakarya yang cerdas

Hume berpendapat bahwa pernyataan analogi ini sangat lemah. Kesimpulan yang ditarik dari pernyataan tersebut tidak valid. Namun, pada saat itu pendapat Hume yang kritis tidak dapat mengalahkan atau menggoyahkan pandangan mengenai teori penciptaan, karena pada saat itu jawaban mengenai asal usul kehidupan hanya ada dua yaitu tentang mahakarya yang cerdas atau mekanisme fisik yang acak. Maka semua ilmuwan berpendapat bahwa mahakarya yang cerdas merupakan pandangan yang paling masuk akal. Pendapat ini bertahan sampai era Darwinisme. Darwin menawarkan teori mengenai asal usul kehidupan yang sama sekali berbeda dengan kedua teori sebelumnya, tidak menyangkut mahakarya yang cerdas dan tidak pula menyangkut mekanisme fisik yang acak. Hipotesis Darwin yaitu mengenai evolusi akibat seleksi alam.
Mekanisme seleksi alam yang ditawarkan Darwin bukan merupakan proses yang acak. Jika kemungkinan yang berbeda memiliki probabilitas yang yang tidak sama maka proses tersebut bukan proses yang acak. Seleksi alam memiliki probabilitas yang tidak sama sehingga prosesnya tidak acak. Mekanisme acak sering digunakan oleh evolusionis untuk menjelaskan tentang mutasi. Terdapat dua komponen mengenai seleksi alam, pertama, harus ada variasi dalam suatu populasi. Kedua, ketika sudah ada variasi maka seleksi alam akan berlangsung dan memodifikasi jumlah dari variasi yang ada. Variasi terjadi secara acak, namun proses seleksinya tidak.

Seleksi alam akan menyebabkan ciri yang paling cocok (fit) akan menjadi ciri yang umum dalam suautu populasi. Organisme bukan merupakan hasil pencipataan, ciri yang ada pada organisme tersebut merupakan hasil perkembangan dan modifikasi dari nenek moyangnya. Menurut Darwin, organisme berasal dari nenek moyang yang sama dan seluruh organisme yang ada di muka bumi ini memiliki hubungan kekerabatan dalam silsilah. Pernyataan ini dikenal dengan tree of life hypothesis. Dasar dari pernyataan ini yaitu bahwa komponen penyusun semua makhluk hidup adalah sama yaitu basa nukleotida. Jika organisme merupakan hasil ciptaan insinyur yang cerdas maka tidak perlu ada ciri yang hilang karena organisme benar-benar sudah diciptakan sesuai dengan lingkungan hidupnya.

Berdasarkan pernytaan tersebut maka pandangan Paley bahwa Tuhan merupakan desainer yang hebat menjadi kurang masuk akal. Bagaimana Tuhan menciptakan ciri pada organisme yang tidak sesuai dengan lingkungan hidupnya atau bahkan tidak berguna bagi hidupnya. Akan tetapi kemudian muncul hipotesis baru yang menyatakan bahwa Tuhan menciptakan setiap spesies secara terpisah dan  membuat kita berpikir bahwa spesies tersebut berevolusi melalui seleksi alam. Hipotesis ini disebut juga trickster hypothesis karena seakan-akan hipotesis ini direka dan disesuaikan dengan situasi saat itu. Tetapi pernyataan tentang trickster hypothesis ini dirasa kurang bijak jika dikaitkan dengan Tuhan yang dianggap suci dan penuh kebaikan. Selain itu, hipotesis ini juga tidak dapat diuji sehingga diragukan saintifitasnya.

Jadi, teori penciptaan dianggap tidak scientific karena tidak dapat diuji. Pernyataan yang scientific  adalah pernyataan yang dapat diobservasi. Oleh karena itu argumen mengenai Tuhan itu menciptakan makhluk hidup, memerlukan asumsi-asumsi atau pendapat-pendapat penyokong. Walaupun demikian, teori Darwin juga bukannya tidak memiliki kekurangan, karena masih banyak fenomena-fenomena kehidupan yang tidak dapat dijelaskan secara biologi evolusi. Bahkan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan tersebut masih dapat terjawab dengan menggunakan kalimat “itulah kehendak Tuhan”. Tetapi sekali lagi bukti-bukti saintifik tentang teori penciptaan masih belum dapat menguatkan pandangan tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, di Indonesia sendiri teori mengenai asal usul kehidupan dan eksistensi Tuhan masih menjadi perdebatan. Setiap teori yang disebutkan di atas masih memiliki banyak kekurangan dan sebagian besar masih belum dapat menjawab seluruh fenomena-fenomena kehidupan. Jadi, sampai saat ini menurut saya belum ada teori yang saintifik yang dapat menjelaskan dengan tidak ada keraguan dan perdebatan mengenai asal usul kehidupan dan eksistensi Tuhan.  

 Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah. Tidak bermaksud memprovokasi. Semuanya kembali ke pendirian pribadi kita masing-masing.

Terimakasih ^^,

1 komentar:

  1. ISTANAGOAL
    +85569843413
    www.istanarupiah.com

    - BACK LINK -

    Kunjungi Situs Kami

    Untuk Permainan Casino Terbaaik Hanya Bersama Kami

    Casino Online
    Slot
    bandar casino
    rolet

    Berikut game yang ada di dalam istanagoal:
    1. Casino Live
    2. Sportsbook (bola)
    3. Card Games (poker)
    4. Tangkas
    5. KENO BALL
    6. Berbagai Game slot machine
    7. TOGEL
    8. FOREX

    Berikut bonus yang akan di berikan
    - Bonus Deposit 10% Khusus New Member
    - Bonus Harian Deposit 5 %
    - Bonus Referral up to 3% ( togel )
    - Bonus Rolinggan up to 0.8% ( Casino )
    - Bonus CashBack up to 15% (Tangkas )
    - Bonus Cashback up to 15% (Sportbook)
    - Bonus Referal up to 2% (Sportbook)

    Untuk info lebih lanjut bisa hubungi kami:

    CONTACT INFO :
    www.istanajuara.net
    WHATSAPP : +855967043548
    FB : Istana Goal

    BalasHapus